Sosok Kartini Modern PLN: Kisah Elashinta dan Imadya Nareswari yang Rela Korbankan Waktu Bersama Keluarga demi Layanan Prima
Rabu, 23 April 2025

Baliberkarya
Baliberkarya.com - Denpasar, Di tengah terik matahari atau hujan lebat, ketika masyarakat menikmati waktu berkualitas bersama keluarga, dua sosok perempuan tangguh ini justru kerap harus bergegas meninggalkan rumah mereka. Elashinta, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Utara, dan Imadya Nareswari, Manager UP3 Bali Timur, telah menjadikan pengabdian kepada masyarakat melalui layanan listrik sebagai panggilan jiwa.
Kisah perjuangan mereka layaknya Kartini masa kini yang tak hanya berjuang untuk kesetaraan gender, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi ujung tombak pelayanan publik. "Pernah di momen Lebaran, ketika semua keluarga berkumpul, saya harus tetap siaga memastikan listrik tetap andal agar tak ada gangguan listrik di sisi pelanggan," kenang Elashinta dengan nada haru.
Imadya Nareswari pun mengalami hal serupa. "Malam tahun baru, saat suara kembang api memenuhi udara, saya justru berada di posko siaga untuk memastikan tak ada pemadaman yang mengganggu kebahagiaan masyarakat," ujarnya. Kedua manager ini memahami betul bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan, melainkan nyawa bagi aktivitas masyarakat modern.
Di balik kesibukannya memimpin unit Pelayanan, mereka menghadapi dilema yang sama: bagaimana membagi waktu antara tanggung jawab profesional dan kehidupan keluarga. "Hidup jauh dari keluarga demi mengabdi kepada negara adalah pilihan yang saya ambil, sehingga ada momen-momen penting keluarga yang tak jarang dilewatkan," cerita Imadya dengan senyum penuh semangat. Elashinta menambahkan, "Tapi saya selalu berusaha menjelaskan bahwa ini adalah bentuk pelayanan kami kepada banyak keluarga lain."
Tak hanya unggul dalam pelayanan teknis, keduanya juga aktif membina generasi muda, khususnya perempuan, untuk terjun ke dunia ketenagalistrikan. "Kami ingin mematahkan stigma bahwa dunia teknik adalah dominasi laki-laki," tegas Imadya. Elashinta menambahkan, "Sebagai perempuan, kita justru memiliki kepekaan khusus dalam memahami kebutuhan pelanggan."
Di hari-hari biasa ketika tak ada gangguan, itulah momen paling membahagiakan bagi mereka. "Melihat masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, itu kebahagiaan yang tak ternilai," kata Imadya penuh syukur. Elashinta menyempurnakan, "Kami tidak hanya menjaga aliran listrik, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat."
Baca juga:
Pembukaan Ippafest 2025, Lapas Kerobokan Tampilkan Karya Kreatif dan Talenta Warga Binaan
Kisah dua Kartini modern PLN ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian tanpa pamrih masih hidup di era digital. Mereka tidak hanya menerangi rumah-rumah warga Bali, tetapi juga menjadi pelita yang menerangi jalan bagi perempuan Indonesia di dunia teknik dan pelayanan publik. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini


Berita Terpopuler



